Senin, 06 Februari 2012

BANGUNLAH KARAKTER DAN PENGETAHUAN ANAK ITU, MAKA IA AKAN BERMANFAAT BAGI DUNIA DAN SEGALA ISINYA

BANGUNLAH KARAKTER DAN PENGETAHUAN ANAK ITU,
MAKA IA AKAN BERMANFAAT BAGI DUNIA DAN SEGALA ISINYA

(seri: Belajar Pembelajaran)
Oleh: Drs. Wanapri Pangaribuan, MT

A. Apakah cukup pengetahuan anak saja di bangun ?
Inetgrasi Hardskill dan soft skill adalah makna pendidikan. Pendidikan harus memadukan kecerdasan otak dan karakter sehingga kehidupan bermakna. Pendidikan tidak hanya transfer knowledge. Pendidikan dengan arti transfer knowledge dianggap sukses, namun sebenarnya belum sepenuhnya.
B. Masalah pendidikan.
Jika sukses memang bermakna, mengapa gedung-gedung kita semakin tinggi tetapi kesabaran kita semakin rendah. Jika sukses memang bermakna, mengapa gaji kita bertambah dua kali lipat, stress kita pun bertambah dua kali lipat. Jika sukses memang bermakna, mengapa harta benda kita semakin bertambah namun kebajikan kita semaking berkurang. Jika sukses memang bermakna, mengapa kebebasan kita semakin tinggi tanggung jawab kita semakin rendah. Jika sukses memang bermakna, mengapa kita sudah mencapai bulan tetapi tetangga sebelah semakin jauh dari hati. Jika sukses memang bermakna, mengapa kita sudah menjelajah planet mars tetapi mengapa sudut-sudut kota kita semakin taka man ditelusuri. Kalau sukses memang bermakna, kita sudah menaklukkan angkasa luar, tetapi hati kita semakin takluk pada kebencian dan keangkaramurkaan.
C. Sangatkah penting karakter ???
“Character is every thing”
When wealth is loss, nothing is loss
When healt is loss, something is loss
When character is loss, every thing is loss.

D. Karakter yang bagaimana yang perlu dibangun ???

Karakter yang menghasilkan kemuliaan bagi pemiliknya
“Berani, kerja keras, pantang menyerah, jujur, rendah hati, penolong, sopan”

E. Bagaimana membangunnya ???

“low of the harvest in education”

Show a though, reap an action.
Show an action, reap a habbit
Show a habbit, reap a character
Show a character, reap a dignity

F. Siapakah yang layak membangun karakter itu ???

Guru, ia adalah seorang pendidik …. !!!
Di dalam rumah ia membawa kebaikan,
Di dalam bisnis ia membawa kejujuran,
Di dalam masyarakat ia tampil dengan kesopanan,
Di dalam pekerjaan, ia memiliki kecermatan
Di dalam permainan ia menjungjung tinggi sportivitas
Di tengah masyarakat ia membawa kedamaian dan kesejukan
Terhadap yang beruntung ia memberi selamat
Terhadap yang lemah, ia menolong
Terhadap yang jahat ia bertahan, untuk tidak ikut jahat
Terhadap yang kuat ia percaya
Terhadap yang menyesal ia dapat memaafkan
Terhadap Tuhan ia memuliakan.
Ia memiliki kekuatan untuk mengasihi sepenuh hati….
Ia adalah “Gagasan Usaha Rasa Utama”
Gagasan = kompetensi profesional
Usaha = Kompetensi pedagogic
Rasa = Kompetensi Sosial
Utama = Kompetensi kepribadian (keteladanan)
“ ing ngarso sung tulodo, ing madio mangun karso, tut wuri handayani”

G. Siapakah yang pantas menjadi guru ???
Semua kita yang memiliki pengetahuan dan karakter yang menghasilkan kemuliaan

H. Pemaknaan pekerjaan pendidik

1. Suci Pekerjaan itu adalah panggilan ku, maka aku sanggup bekerja dengan benar
2. Sehat Pekerjaan itu aktualisasiku, maka aku sanggup bekerja keras
3. Rahmat Pekerjaan itu adalah terima kasih ku, maka aku sanggu bekerja untuk Tuhan
4. Amanah Pekerjaan itu adalah tanggungjawab ku, maka aku sanggup bekerja tuntas
5. Seni Pekerjaan itu adalah kesukaan ku, maka aku dapat bekerja dengan kreatif
6. Ibadah Bekerja adalah pengabdianku, maka aku harus bekerja dengan serius
7. Mulia Bekerja itu adalah pelayanan ku, sehingga aku harus bekerja dengan sempurna
8. Kehormatan Bekerja itu adalah kewajibanku dan aku bekerja harus unggul

I. Hukum Air Mata

“Siapa yang menabur dengan air mata, ia akan menuai dengan sorak sorai”

J. Mendidik anak didik

Jika anak diajar dengan caca maki, maka ia belajar rendah diri.
Jika anak diajar dengan kekerasan, maka ia belajar memberontak dan menentang.
Jika anak diajar dengan kebencian, maka ia belajar memusuhi.
Jika anak diajar dengan tidak serius, maka ia belajar menyepelekan.
Jika anak diajar dengan dukungan, ia belajar menghargai diri dan kehidupan.
Jika anak diajar dengan kemakluman, ia belajar menghargai.
Jika anak diajar dengan serius, ia belajar giat hingga tuntas.
Jika anak diajar dengan kasih sayang, ia belajar berkorban dan mengasihi.
Jika anak diajar dengan makna kebajikan, ia belajar kerelaan.
Jika anak diajar dengan kesederhanaan, ia belajar bersyukur
Jika anak diajar dengan penuh makna, maka ia belajr bermakn a bagi orang lain.

K. Hidup Terlalu Singkat
Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan.
Hidup terlalu singkat untuk disedihkan.
Hidup terlalu singkat untuk tidak dimaknai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar